Menerapkan Pengetahuan Tentang Presentasi Video - Ciri - Ciri Presentasi Video



     Berbagi informasi kepada pihak lain merupakan kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial,  terutama setelah memasuki era informasi. Salah satu bentuk berbagi informasi adalah mengomunikasikan gagasan atau konsep. 
     Dalam perkembangannya, mengomunikasikan gagasan atau konsep memiliki tujuan memasarkan produk. Bahkan tujuan-tujuan yang tersirat lainnya sering bersembunyi di balik tujuan tersebut.
     Di antara para penggagas dan (sedikit) penyusun konsep justru kemampuan mengomunikasikan ini menjadi salah satu kelemahan. Banyak para pembuat produk yang tidak mampu mengomunikasikan produknya dengan baik atau tidak memiliki waktu banyak mengomunikasikan produknya dengan cara yang ‘menjual’. Bahkan banyak para penggagas yang tidak mengacuhkan kemampuan berkomunikasi.
     Salah satu tujuan presentasi video adalah membantu mengomunikasikan gagasan atau konsep melalui video, sebagai media dengar-pandang (audio-visual). Gagasan berbentuk produk benda jadi atau konsep dalam bentuk pelayanan (services) atau cara kerja akan menjadi lebih mudah dikomunikasikan dalam bentuk presentasi video. 


Dengan demikian ciri-ciri presentasi video adalah:

      mengomunikasikan ide
      menunjukkan solusi
      mengomunikasikan produk dan jasa
      menunjukkan cara kerja


     Presentasi video seyogyanya mudah dibuat, bersifat spontan, dan mengakomodasi ide pembuat. Alat yang digunakan adalah alat yang tersedia dan terjangkau.
     Proses pembuatan presentasi video haruslah dirancang dalam bentuk sederhana dan memperhatikan hal – hal berikut:

1.    tidak terpaku pada teknik pengambilan gambar yang rumit;
2.    teknik pengambilan gambar harus menjamin efektivitas komunikasi;
3.    pencetus ide harus terlibat dalam proses, dapat berlaku sebagai sutradara ataupun pemain bahkan sebagai editor.

Hal yang harus diperhatikan pada presentasi video produk benda jadi atau cara kerja.

1.    Alur presentasi logis, dimulai dari masalah (bila perlu didramatisasi seperlunya), ditunjukkan solusinya berupa gagasan yang akan dikemukakan.
2.    Menggunakan urutan (sequence) naratif, urutan deskriptif, dan urutan penjelasan (explanatory) dengan titik berat pada urutan deskriptif.
3.    Urutan terjaga kontinuitasnya.
4.    Narasi hanya mengantar dan menjelaskan hal-hal tertentu. Tidak mendominasi seluruh tayangan. Narasi menggunakan kata-kata lugas dan bukan mengomentari tampilan gambar. Narasi dipersiapkan melalui naskah narasi tersendiri. Penempatan kalimat kunci harus tepat, memiliki gaya bercerita yang kuat.
5.    Dapat menggunakan kesaksian orang terkenal, atau ilmuwan atau praktisi.
6.    Pada tahap simpulan, ditutup dengan narasi yang kuat, berpengaruh, menggunakan gambar yang jelas, back sound yang sesuai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar