Memasang Motherboard
ke dalam Casing
Sangat penting untuk memastikan memegang board tersebut
dengan hati-hati pada bagian tepinya. Langkah-langkah berikut merangkum proses
instalasi motherboard:
Langkah 1
Posisikan
lubang pada motherboard dan lubang yang terdapat pada case. Pegang board di
atas case untuk agar lubang pada case
dan motherboard terlihat sejajar. Slot kartu tambahan menjadi penanda yang baik
mengenai pemasangan board yang tepat.
Langkah 2
Masukkan
spacer (pengatur jarak) yang disertakan dengan motherboard hati-hati ke dalam
lubang pada case atau lempengan mount.
Langkah 3
Pasang
pemegang/dudukan plastik ke dalam lubang pada motherboard yang segaris dengan
lubang, lubang yang sangat panjang dan berbentuk seperti kunci sehingga user
dapat menyelipkan sesuatu ke dalamnya. Beberapa case
tidak memiliki eyelet (lubang) namun lebih menggunakan sekrup spacer (penjarak)
metal untuk memegang motherboard pada tempatnya.
Langkah 4
Dengan
hati-hati masukkan board ke dalam case, letakkan sehingga menduduki spacer dan
setiap spacer segaris dengan lubang yang ada pada motherboard.
Langkah 5
Periksa
sekrup yang akan digunakan. Biasakan untuk memasukkan pembersih plastik
(plastic washer) pada setiap sekrup sebelum dipasang. Hal ini akan menghindari
sekrup logam terpasang melebihi putarannya dan nantinya dapat merusak atau
memotong bagian sirkuit di sekitar lubang.
Langkah 6
Kencangkan
board pada case, pertama dengan tangan, dan kemudian dengan obeng. Sekrup hanya
perlu cukup kencang agar board tidak bergoyang di dalam case.
Langkah 7
Periksa
pekerjaan dan yakinkan segalanya berada pada posisi yang benar. Dalam hal ini periksa hal berikut:
- Bagian
belakang motherboard tidak menyentuh bagian apapun pada case.
- Semua slot dan konektor terpasang sempurna dengan
lubang pada bagian belakang case.
- Board terpasang dengan aman pada tempatnya.
- Ketika ditekan pada sisi manapun, board tidak
bergoyang.
Langkah yang disebutkan di atas sangat umum. Beberapa case memiliki fitur tambahan. Setelah cukup terbiasa
dengan merakit PC, beberapa langkah-langkah dapat digabungkan atau dilewati.
Memasang LED, pengunci, dan speaker
Light Emitting Diodes (LED), atau lampu status, adalah indikator
yang sangat berguna untuk mengetahui apakah komponen di dalam komputer menyala
atau bekerja.
Menghubungkan LED umumnya adalah langkah yang
dilakukan setelah motherboard telah terpasang dengan baik. LED yang dapat
dipasang adalah untuk power, turbo, dan hard drive. Daftar berikut memberikan
beberapa tip penting ketika menyambung:
- Turbo
Saat ini turbo adalah
salah satu item yang sudah jarang ditemukan, baik LED turbo maupun tombol turbo, dan kebanyakan case komputer
baru tidak menyertakannya. Bila
suatu case memiliki fungsi ini, LED dapat dihubungkan dengan menyambungkannya
dengan pin yang tepat. Langkah ini dapat dilewati. Kadangkala LED turbo
terhubung dengan komponen yang berbeda, seperti adapter SCSI, apabila berfungsi
sebagai lampu aktivitas drive SCSI.
- LED Power
Pada
sistem yang lebih lama, LED power dapat ditemukan tergabung dengan switch
pengunci sebagai salah satu colokan 5 pin. Periksa label pada motherboard untuk
konektor yang tepat. Untuk menyambungkan LED, sambungkan konektor dengan
colokan yang tepat pada motherboard. Periksa apakah LED sudah tersambung secara
terpisah bila sistem menyediakan sambungan yang berbeda.
- LED hard drive
LED ini tersedia baik
dalam model 2 pin maupun 4 pin. Kadang-kadang,
hanya 2 pin dari 4 pin plug yang benar-benar tersambung. Baca buku panduan untuk prosedur pemasangan.
Pengunci dan speaker merupakan dua kabel
pengantar penting lainnya dan biasanya disambungkan bersamaan dengan LED.
Kesemuanya menggunakan sekelompok konektor dan colokan kecil yang memerlukan
perhatian yang sama untuk pemasangannya.
- Keylock switch (switch pengunci)
switch/tuas pengunci
umum terdapat pada sistem yang lebih lama. Terutama digunakan untuk menghindarkan orang
yang tidak berkepentingan untuk melakukan booting pada komputer dan merubah
seting BIOS. Jarang terdapat pada sistem yang lebih baru. Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya, kebanyakan AT ataupun sistem yang lebih lama
menggabungkan tuas pengunci dengan lampu LED menjadi satu dalam colok ber-pin
5. Pastikan untuk membaca panduan motherboard untuk instruksi yang lebih lanjut
mengenai cara menyambungkan switch/tuas pengunci.
- PC speaker (Speaker PC)
Kebanyakan
case komputer memiliki 4 colokan kabel. Pasang kabel speaker ke dalam colokan
yang tepat dan pastikan terpasang pada pin 1 dan 4.
Informasi tambahan mengenai cara
menyambungkan peralatan LED, pengunci, dan speaker PC dapat dibaca pada buku
panduan user. Karena LED menggunakan konektor yang sangat kecil, kadangkala
terjadi kesalahan pada satu atau dua hubungan. Bila salah menggunakan konektor,
LED tidak akan menyala ketika komputer dinyalakan. Matikan sistem dan pindahkan
konektor di antara colokan yang berbeda hingga semua LED menyala. Catat bahwa
LED sensitif terhadap kutub, dan konektor mungkin harus diputar jika mereka
tetap tidak menyala. Gambar dibawah ini memperlihatkan sebuah HP Vectra yang
memiliki aktivitas hard drive dan LED power, serta pengunci.
Menghubungkan kabel power supply menuju
motherboard
Setelah berhasil memasang motherboard pada case komputer,
lanjutkan dengan memasang kabel power supply yang tepat. Proses ini cukup mudah
pada ATX karena hanya memiliki satu konektor dan juga berkunci sehingga hanya
pas pada satu cara. Hati-hati
dengan model sistem AT yang lebih lama karena memiliki dua kabel berbeda namun
tampak mirip yang harus dipasang dengan cara tertentu.
Berikut adalah beberapa langkah untuk
menghubungkan kabel power supply dengan motherboard:
Langkah 1
Pada
sistem AT, pertama-tama letakkan dua kabel penting (lead) dari power
supply yang berlabel P8 dan P9.
Langkah 2
Tempatkan
konektor listrik 12 pin yang besar pada motherboard. Biasanya dapat terdapat
pada bagian belakang konektor keyboard.
Langkah 3
Hubungkan
kabel konektor hitam P8 dan P9 pada konektor listrik 12-pin.
Perhatian: pastikan kabel hitam berada di bagian
tengah, di sebelah kanan masing-masing. Bila konfigurasi ini dibalik,
motherboard akan rusak ketika dinyalakan. Tekanan mungkin dibutuhkan untuk
memasukkan konektor. Pada sistem ATX, ada satu konektor 20 pin yang besar (P1)
yang memiliki kunci dan mudah dipasang.
Memasang floppy drive ke dalam
case
Langkah-langkah proses pemasangan floppy drive dapat digunakan
baik untuk drive berukuran 3.5 in maupun 5.25 in. Sebelum memulai pastikan
kabel floppy dan kabel listrik cukup panjang untuk menjangkau drive. Periksa drive telah diletakkan dengan posisi sebelah
kanan lebih tinggi atau nantinya tidak akan bekerja.
Langkah 1
Pilih
bay drive yang akan digunakan untuk floppy drive. Lepaskan lempeng penutupnya
untuk penggunaan nantinya. Bay yang bisa digunakan adalah bay dengan ukuran 3.5
in dan 5.25 in. Pastikan telah memilih bay yang tepat untuk pemasangan floppy
drive. Untuk memasang drive 3.5 in ke dalam bay 5.25 in, dapat menggunakan rak
tambahan/siku-siku (bracket) khusus yang umumnya telah tersedia bersama dengan
floppy drive.
Langkah 2
Tanpa
memasang kabel apapun, masukkan drive ke dalam bay, dan pastikan posisinya
tepat.
Langkah 3
Pilih
sekrup dengan ukuran yang tepat atau gunakan yang telah tersedia bersama dengan
drive. Bila menggunakan siku-siku sebagai penyangga drive, gunakan sekrup untuk
menyatukan drive pada bay. Pertama, kencangkan sekrup dengan tangan, kemudian
gunakan obeng. Pastikan sekrup tidak terlalu kencang, dan hati-hati untuk tidak
melebihi galur atau sekrup menjadi gundul.
Langkah 4
Pasang
kabel listrik dan pita (ribbon) pada drive. Bila drive lain akan dipasang,
langkah ini bisa dilewati. Bila ini dilakukan, maka akan tersedia cukup ruang
untuk bermanuver di dalam case, terutama bila tidak memiliki bay drive yang
dapat dipindah-pindahkan. Kabel drive dan listrik dapat disambung setelah semua
drive telah dipasang.
Langkah 5
Periksa
pekerjaan
Tip Pengujian: Ketahui komponen apa saja yang menyusun
floppy drive A atau B dan bagaimana caranya mengeset agar drive dapat berfungsi
baik sebagai master ataupun slave.
Memasang hard drive dan
CD-ROM ke dalam case
Bagian ini akan menjelaskan bagaimana cara
memasang hard drive dan CD-ROM ke dalam case.
Sebelum memulainya, pastikan bahwa kabel
interface dapat menjangkau drive pada posisi yang akan digunakan. Untuk drive
IDE/ATA, panjang kabelnya terbatas hingga 45.7 cm (18 inc) atau kadang kurang.
Juga pastikan bahwa kabel listrik dapat mencapai drive dari power supply.
Jangan memasang drive dengan bagian atas di bawah atau terbalik. Pastikan label
drive berada di bagian atas dan papan sirkuit di bagian bawah.
Seting Jumper Master/Slave
Hard drive atau CD-ROM yang dimaksudkan baik
sebagai master ataupun slave dapat dilakukan dengan mengatur jumper.
Satu-satunya pengecualian adalah bila drive diset sebagai “cable select” dan
baik sistem maupun kabel ribbon (pita) mendukung cable select. Dalam hal ini,
master dan slave ditentukan oleh posisi pada kabel data ribbon (pita).
Tergantung pada bagaimana sistem mengatur kabel, jalur pilihan pada kabel
ribbon menentukan dimanakah master dan slave harus dipasang. Baca buku panduan
sistem untuk informasi yang lebih rinci. Pengertian ini hanya berlaku pada
kondisi dimana kedua drive terpasang pada jalur IDE yang sama, dimana CD-ROM
diset sebagai slave. Untuk penampilan yang lebih baik, selalu pasang drive pada
jalur yang berbeda. Hard drive harus terpasang pada jalur IDE primer sebagai master
primer dan CD-ROM pada jalur IDE kedua sebagai master sekunder.
Akan lebih mudah mengkonfigurasi drive-drive
sebelum dipasang kedalam case komputer karena pengaturan jumper membutuhkan
ruangan yang lebih luas. Sebelum mengeset jumper, tentukan tipe dan jumlah
drive yang akan diinstal. Disini diasumsikan bahwa ada dua IDE driver. Seting
jumper seringkali tercetak pada bagian atas drive itu sendiri. Jika tidak, baca
manual. Bagaimanapun keadaannya, gunakan catut berujung jarum atau penjepit
untuk mengatur jumper. Selalu simpan jumper cadangan bilamana dibutuhkan suatu
saat nanti dengan menggantungkannya pada satu pin.
Menggantungkan jumper pada satu pin dapat
dianggap tidak ada jumper, yaitu, tidak ada konfigurasi sirkuit yang terpilih.
Hal ini dikenal sebagai “parking” (memarkir) jumper. Gambar dibawah ini
menggambarkan beberapa macam seting jumper pada drive IDE.
Pada sistem dasar yang hanya memiliki satu
hard drive, set jumper sebagai “master”. Beberapa driver memiliki seting lain yang
disebut “single” (tunggal). Seting ini pada dasarnya menyatakan bahwa drive
tersebut adalah satu-satunya pada saluran IDE tersebut dan bertugas sama seperi
master. Disarankan untuk menggunakan seting ini, bila ada, pada satu sistem
dengan satu hard drive. CD-ROM juga mudah untuk dikonfigurasi. Tetapi, jumper
mungkin diletakkan pada tempat yang berbeda untuk tiap drive dan mungkin
memiliki label yang berbeda. Atur CD-ROM sebagai “master” bila hanya terdapat
satu drive yang tersambung pada saluran IDE kedua.
Memasang Hard Drive
Secara teknis, hard drive dapat dimasukkan
pada bay manapun pada case komputer. Namun, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
- Hard drive, terutama tipe baru dengan kecepatan
7200-rpm dan 10,000-rpm dapat menghasilkan banyak panas. Oleh karena itu,
pastikan bahwa drive ini terletak sejauh mungkin dari hardware yang lain.
- Bila dianggap perlu dapat dipasang pendingin drive,
pastikan bahwa ada ruangan yang cukup.
- Tempatkan
hard drive sejauh mungkin dari power supply. Case yang didesain dengan
buruk mungkin membuat ruangan di bagian bawah power supply untuk
meletakkan hard drive. Tempat ini bukan posisi yang baik bagi hard drive.
Power supply bekerja seperti magnet sehingga dapat merusak data.
- Terakhir,
coba untuk meletakkan hard drive sedekat mungkin dengan bagian depan case.
Yaitu mengambil keuntungan dari efek pendinginan aliran udara yang dibawa
menuju case melalui bagian depan oleh sistem kipas pendingin.
Berikut adalah beberapa saran umum dalam
pemasangan hard drive:
Langkah 1
Atur
jumper hard drive sebagai master, seperti disebutkan sebelumnya.
Langkah 2
Geser
drive pada kisi-kisi drive yang dipilih pada case. Ingat bahwa penutup pada
tempat ini tidak perlu dilepaskan. Case ATX modern umumnya menyediakan bay hard
drive tanpa penutup. Apabila drive tersebut lebih kecil daripada bay, tambahkan
kisi-kisi atau siku-siku untuk membuatnya pas.
Langkah 3
Sekrup
yang ukurannya tepat atau yang terdapat pada kemasan drive. Sekrup drive pada
tempatnya, pastikan untuk tidak memaksa. Kencangkan sekrup pertama-tama dengan
tangan kemudian dengan obeng.
Langkah 4
Pasang
kabel ribbon dan kabel listrik pada hard drive, dengan cara yang sama dengan
floppy drive. Bagaimana cara menghubungkan kabel ribbon akan dibahas pada
bagian yang berikutnya.
Memasang CD-ROM dan DVD
Pemasangan CD-ROM dan DVD player serupa
dengan pemasangan hard drive. Untuk CD-ROM, lepaskan penutup bay drive terlebih
dahulu. Lalu pasang jumper CD-ROM pada posisi master apabila akan dipasang pada
saluran IDE kedua. Kemudian dorong drive ke dalam bay dari bagian depan,
pastikan drive muncul pada panel depan, kemudian sekrup pada posisi tersebut.
Prosedur yang sama juga digunakan untuk memasang DVD player.
Catatan:
Jangan mengencangkan sekrup sampai kabel pada
drive dipasang.
Pada beberapa case komputer, terutama pada
mini tower, agak sulit dalam mengerjakan bagian belakang CD-ROM terutama karena
karena keberadaan power supply.
Aturan dalam Kisi-kisi
Drive
Seperti juga hard drive, bentuk pemasangan
CD-ROM dan DVD tergantung pada desain case atau tipenya. Beberapa case memiliki
kisi-kisi drive untuk mempermudah pemasangan hardware. Cukup sekrup kisi-kisi
drive pada arah yang benar pada tiap sisi CD-ROM. Kemudian dorong CD-ROM ke
dalam case komputer dari bagian depan, gunakan kisi-kisi sebagai panduan hingga
terkunci pada tempatnya. Gunakan prosedur yang sama untuk memasang DVD player.
Kisi-kisi drive mempermudah instalasi hardware.
Menghubungkan flopply
drive, hard drive, CD-ROM, dan DVD pada sistem
Floppy drive, hard drive, CD-ROM, dan DVD
player berhubungan dengan bagian sistem yang lain menggunakan kabel ribbon.
Bagian ini akan membicarakan tipe-tipe kabel ribbon yang digunakan juga
bagaimana cara menyambungnya dengan berbagai drive.
Menggolongkan Kabel Ribbon
Kabel ribbon secara luas digunakan untuk
menghubungkan periferal seperti floppy drive, dan hard drive di bagian dalam.
Kabel ribbon jarang digunakan di luar case sistem. Kabel ini tipis, rata, dan
multikonduktor yang harus dipasang secara benar atau komponen tidak akan
bekerja.
Kabel Floppy Drive
Pertukaran data floppy drive dengan peralatan
motherboard, termasuk mikroprosesor, melalui kabel ribbon 34 pin. Kabel ribbon
secara khusus terhubung dari konektor jantan/male 34-pin pada bagian belakang
floppy drive menuju konektor jantan/male 34-pin pada motherboard. Steker kabel,
konektor drive, dan pengatur floppy terkunci pada arah yang tepat. Biasanya,
sebuah garis merah pada tepi kabel menunjukkan pin 1 seperti yang ditunjukkan
pada gambar dibawah ini.
Luruskan tepi bergaris merah dengan pin 1
pada permukaan konektor drive atau pengatur drive memastikan lurusan
(alignment) yang tepat.
PERHATIAN:
Pin 1 pada sebagian besar konektor data
floppy umumnya terdapat bersebelahan dengan konektor listrik. Namun, floppy
drive dari pabrik yang berbeda mungkin memilki konektor data dengan posisi yang
terbalik sehingga pin 1 dan kabel merah pada kabel ribbon mengarah menjauhi
konektor listrik. Dan juga, beberapa floppy disk drive tidak jelas menandai
mana yang merupakan pin 1 pada konektor data. Pada kondisi seperti ini, kabel
yang pemasangannya salah akan terlihat jelas ketika power dinyalakan karena
lampu LED floppy drive tiba-tiba menyala dan terus menyala.
Versi BIOS sistem yang kini ada dapat
mendukung hingga dua floppy drive pada satu pengatur melalui pengaturan rantai
kabel daisy. Kabel terjepit keluar pada pin 10 hingga 16 bersilang pada posisi
antara konektor drive tengah dan dengan konektor drive ujung. Ini menghasilkan
lilitan yang memutar konfigurasi pemilihan drive (Drive Select/DS) pada drive
yang terpasang pada bagian ujung konektor kabel ribbon. Lilitan tersebut
terdiri atas 7 kabel data. Fitur ini disebut cable select, secara otomatis
mengkonfigurasi drive pada konektor tengah sebagai Drive B dan drive pada
bagian akhir konektor sebagai Drive A. Hal ini mempermudah pemasangan dan
konfigurasi floppy drive.
Kabel HDD dan CD-ROM
Pertukaran sinyal data hard drive, CD-ROM dan
DVD player dengan pengatur pada satu motherboard dilakukan oleh satu kabel rata
ribbon, seperti halnya floppy drive. Kabel ribbon terjepit keluar dan lebar
kabel tergantung pada tipe interface. Pada pelatihan ini, menggunakan interface
IDE. Kabel ribbon yang digunakan pada buku ini secara fisik mirip dengan kabel
floppy yang dijelaskan di atas namun lebih lebar seperti diperlihatkan pada
gambar dibawah ini.
Gambar 72. Kabel HDD
dan CD-ROM
Pin 1 juga ditandai oleh tepi merah. Namun,
kabel IDE secara khusus memiliki 40 pin dan hanya bisa memiliki dua alat
terpasang seperti juga kabel floppy. Meskipun pada case ini, satu alat harus
diset sebagai master dan yang lain sebagai slave menggunakan jumper. Kabel
kedua disebut IDE 2, juga hanya bisa memiliki satu master dan satu slave.
Konektor kabel dan pencolok, seperti pada kabel floppy, berkunci untuk
pemasangan yang tepat.
Setelah terbiasa dengan kabel ribbon,
komponen ini kini bisa dihubungkan dengan sistem board.
Menghubungkan Floppy Drive
Langkah-langkah berikut menjelaskan bagaimana
cara mengubungkan floppy drive dengan motherboard.
Langkah 1
Identifikasi
kabel ribbon yang sesuai dengan floppy drive. Kabel ini memiliki tujuh kabel
yang terbelit pada salah satu sisi dan lebih sempit, 34-pin, dibandingkan
dengan kabel ribbon IDE 40-pin.
Langkah 2
Identifikasi
pin 1, sisi merah pada kabel, dan luruskan dengan pin 1 pada bagian belakang
drive. Tekan dengan lembut kabel konektor unit hingga masuk sepenuhnya. Pada
kebanyakan case, konektor ini berkunci. Jika ada sedikit hambatan ketika kabel
dipasang, coba periksa kembali posisi pin 1. Karena drive ini dipasang sebagai
drive A, pastikan menggunakan konektor setelah lilitan kabel.
Langkah 3
Kenali
pengatur floppy pada papan sistem dengan berdasar panduan motherboard. Pasang
konektor pada ujung jauh kabel ribbon pada kontroler floppy pada papan.
Pastikan pin 1 segaris dengan kabel dan konektor interface kontroler.
Langkah 4
Periksa
pekerjaan, pastikan tidak ada pin yang bengkok atau berpindah posisi.
Bila pin 1 secara tidak sengaja terbalik,
drive tidak akan bekerja dan lampu drive akan tetap menyala sampai diperbaiki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar